Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Metode Belajar SQ3R

Metode Belajar SQ3R             Menurut Muhibbin Syah (1995), metode belajar SQ3R secara spesifik dirancang untuk memahami isi teks atau bacaaan. Metode ini dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat.

Kecerdasan Peserta Didik

Gambar
Kecerdasan   P eserta Didik Howard Gardner (1993) menegaskan, bahwa skala kecerdasan yang selama     ini    dipakai, ternyata    memiliki    banyak    keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Menurut Gardne r , kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan   matematika   logika,   kecerdasan   bahasa, kecerdasan mus ika l, kec erd asa n visual spa sia l, kec erd asa n kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Secara rinci masing-masing kecerdasaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar?

Pengembangan Bahan Ajar A.    Pengertian Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai  kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning).

Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pembelajaran Berbasis Kompetensi  A.   Pengertian Pembelajaran Istilah  pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa Inggris instruction , yang berarti  proses  membuat orang  belajar. Tujuannya ialah membantu orang  belajar, atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Gagne dan Briggs (1979) mendefinisikan pembela­jaran sebagai suatu rangkaian events ( kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.) yang secara sengaja dirancang untuk mempenga­ruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses  belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Pembelajaran bukan hanya terbatas pada peristiwa yang dilakukan oleh guru saja, melainkan mencakup  semua peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide, maupun kombinasi dari  bahan-bahan  tersebut.

Belajar dan Mengajar

Belajar dan Mengajar A.   Belajar Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan ti ngkah laku (behavioral change) pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena usaha individu yang bersangkutan. Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: bahan yang dipelajari, faktor instrumental, lingkungan, dan kondisi individual si pe mbe lajar. Faktor-faktor tersebut diatur sedemikian rupa, sehingga   ber pengaruh membantu tercapainya kompetensi secara optimal.

Pembelajaran Remedial (2)

Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Sehubungan dengan itu, langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.

Pembelajaran Remedial (I)

Pembelajaran Remedial   A.  Pembelajaran Menurut Standar Nasional Pendidikan Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19/2005) menetapkan 8 standar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar dimaksud meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Kiat-Kiat Berburu Do'a Mustajab

Kiat-Kiat Berburu Do'a Mustajab Hidup ini tak lekang dengan masalah, silih berganti dari masalah satu ke masalah lain. Akan tetapi jika kita mau berfikir sebenarnya dibalik masalah tersebut ada pelajaran yang berharga yang dapat kita petik. Rugilah kita tatkala menyia-nyiakan masalah, berlari dari masalah ataupun pura-pura mengaburkan masalah tersebut. Saudaraku, berdoalah kepada Allah karena itulah kunci dari segala masalah kita, Allah telah berfirman:  وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al Baqarah: 186)