Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Sejarah Melalui Penerapan Metode Belajar SQ3R,
Laporan PTK
ABSTRAK
Muh. Thamrin, S.Pd., 2008. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Sejarah Melalui Penerapan Metode Belajar SQ3R, Penelitian Tindakan Kelas, SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai apakah hasil belajar IPS Sejarah siswa SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto dapat meningkat setelah melalui kegiatan pembelajaran dengan metode belajar SQ3R.
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto Kelas IX.3 dengan jumlah siswa 47 orang, yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 31 orang siswa perempuan. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan tindakan pada setiap siklus sesuai dengan materi yang diajarkan, dan mengadakan pengamatan langsung terhadap perilaku, aktivitas dan kegiatan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan catatan yang dibuat oleh peneliti. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil yang dicapai setelah diterapkan metode belajar SQ3R dalam kegiatan pembelajaran yaitu : (1) Pada siklus I diperoleh skor rata-rata siswa 58,936 yang berarti rata-rata tingkat penguasaan siswa belum memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang ditetapkan oleh sekolah yakni 60,00. Persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar pada siklus I adalah 61,70%. (2) Pada siklus II diperoleh skor rata-rata 71,170 yang berarti tingkat penguasaan sudah melampaui SKBM yang ditetapkan oleh sekolah. Persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar pada siklus II adalah 76,60%. (3) Terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,234 atau 20,76%, dan peningkatan persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 14,90%. (4) Dengan penerapan metode belajar SQ3R dalam kegiatan pembelajaran secara kualitatif terjadi peningkatan persentase siswa yang melakukan aktivitas berupa kegiatan positif dan penurunan persentase pada kegiatan yang bersifat negatif dalam setiap pelaksanaan proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan setiap siklus.
Dengan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode belajar SQ3R dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS Sejarah siswa Kelas IX.3 SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
ABSTRAK
Muh. Thamrin, S.Pd., 2008. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Sejarah Melalui Penerapan Metode Belajar SQ3R, Penelitian Tindakan Kelas, SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai apakah hasil belajar IPS Sejarah siswa SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto dapat meningkat setelah melalui kegiatan pembelajaran dengan metode belajar SQ3R.
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto Kelas IX.3 dengan jumlah siswa 47 orang, yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 31 orang siswa perempuan. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan tindakan pada setiap siklus sesuai dengan materi yang diajarkan, dan mengadakan pengamatan langsung terhadap perilaku, aktivitas dan kegiatan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan catatan yang dibuat oleh peneliti. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil yang dicapai setelah diterapkan metode belajar SQ3R dalam kegiatan pembelajaran yaitu : (1) Pada siklus I diperoleh skor rata-rata siswa 58,936 yang berarti rata-rata tingkat penguasaan siswa belum memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang ditetapkan oleh sekolah yakni 60,00. Persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar pada siklus I adalah 61,70%. (2) Pada siklus II diperoleh skor rata-rata 71,170 yang berarti tingkat penguasaan sudah melampaui SKBM yang ditetapkan oleh sekolah. Persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar pada siklus II adalah 76,60%. (3) Terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,234 atau 20,76%, dan peningkatan persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 14,90%. (4) Dengan penerapan metode belajar SQ3R dalam kegiatan pembelajaran secara kualitatif terjadi peningkatan persentase siswa yang melakukan aktivitas berupa kegiatan positif dan penurunan persentase pada kegiatan yang bersifat negatif dalam setiap pelaksanaan proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan setiap siklus.
Dengan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode belajar SQ3R dapat meningkatkan Hasil Belajar IPS Sejarah siswa Kelas IX.3 SMP Negeri 2 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.
Komentar