MATERIALISME DAN MANUSIA

MATERIALISME DAN MANUSIA


Materialisme adalah salah satu aliran filsafat yang memiliki prinsip dasar bahwa segala sesatu itu beresensi materi. Aliran filsafat ini dimulai dari Democritus dengan atomismenya yang menjelaskan bahwa semua fenomena dapat dijelaskan atau berasal dari atom dan gerakannya. Materialisme terus berkembang hingga pada tokoh puncaknya yaitu Marx dan Engels dengan filsafat materialisme dialektisnya yang sebenernya agak berbeda dengan materialisme awal. Materialisme awal merupakan salah satu filsafat metafisika-tradisional yang selalu memandang yang nyata dan penting itu adalah yang bersifat materi. Demikian juga filsafat ini dalam memandang manusia. Manusia dalam filsafat materialisme dianggap sebagai materi yang tidak jauh berbeda dengan binatang yang berfikir. Benjamin Franklin pernah mendeskripsikan manusia sebagai a tool-making animal.
Tapi dalam materialisme dialektis manusia lebih diapandang sebagai mahluk sosialnya dibanduing secara individu. Kekuatan sosial manusia dipandang sebagai satu hal yang penting bagi eksistensi manusia itu sendiri. Struktur sosial merupakan struktur dasar yang dianggap sebagai respon dari kebutuhan ekonomi. Memang manusia jika dipandang dari sejarah awalnya saling berinteraksi satu sama lain untuk membentuk suatu stuktur diamana dia dapat bertahan hidup. Teori evolusi Darwin dapat menjelaskan kebenaran ini. Manusia pada awalnya bisa menjadi penguasa alam (master of nature) karena manusia dapat berfikir dan dengan fikirannya itu untuk bertahan hidup pertama-tama yang harus dilakukannya adalah makan, minum, memiliki tempat perlindungan dan pakaian sebelum melanjutkan ke politik, sains, seni, agama dan lain-lain.

Dalam formulasi dialektis lain, Engels mengatakan bahwa tangan bukan hanya sebuah organ buruh tapi ia juga merupakan produk dari buruh. Artinya sejarah manusia berjalan membentuk perubahan atau berevolusi, dan manusia mulai berkarya sehingga merubah dirinya sendiri. Fisik dan pemikirannya berkembang. Untuk bertahan hidup, walaupun kita tidak dapat membaca fikiran manusia primitif, kita dapat menerka apa yang mereka sangat pikirkan untuk membuatnya bertahan hidup, makanan. Jadi sebenarnya kehidupan sosial manusia yang dimaulai dari pembentukan kelompok atau koloni kecil berawal dari insting awalnya atau dari dari gerak individu masing-masing dengan yang lain untuk mempertahankan hidup, yaitu untuk mendapatkan makanan atau dengan kata lain kehidupan sosial itu berawal dari respon kebutuhan ekonomi individunya.

Kedudukan individu manusia ini sangat penting, Marx dalam pengantar A Contribution to the Critique of Political Economy mengatakan "it is not the consciousness of men that determines their existence, but on the contrary, their social existence that determines their consciousness." Ini tidak menyimpang jauh dari materialisme awal yang memandang seluruh dunia dapat dijelaskan sebagai materi dan interaksinya antar materi. Interaksi antar individu merupakan sifat alami materi yang merupakan keharusan, ini sama dengan masnifestasi dari segala materi (sesuatu) saling berhubungan dan membentuk perubahan. Hubungan atau pertentangan-pertentangan antar perbedaan yang merupakan sumber perubahan dalam DIALEKTIKA materialisme mendapat perhatian sangat intens sehingga dalam menganalisa manusia, materialisme dialektis lebih menekankan terhadap kehidupan sosial dan pergerakan untuk perubahan.

Manusia individu dipandang mahluk yang kuat, tidak lemah dan memiliki energi untuk terus berubah .Sifat dasar manusia primitif dalam membentuk kehidupan sosial seperti yang telah disebutkan diatas yaitu yang didasari oleh kebutuhan ekonomi menjadi dasar yang kuat juga sehingga diskursus filsafat materialisme dialektis cenderung membahas sisi sosial ekonomi manusia. Kembali ke materi dan interaksi materi terhadap manusia, maka materi tersebut akhirnya penting untuk dipandang dari nilai ekonominya terhadap manusia. Nilai materi itu dipandang memiliki nilai-guna (use-value) dan nilai-tukar (exchange-value) yang secara alamiah sudah berada dalam objek atau materi itu sendiri.(source)

Komentar

Adinda mengatakan…
Terimakasih! Informasinya sangat bermanfaat!