Lesson Study

Apa Lesson Study?
Lesson Study adalah suatu proses kolaboratif dimana sekelompok guru mengidentifikasi suatu masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang akan dibelajarkan), membelajarkan siswa sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain.
Lesson study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru (in-service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Lesson study dilakukan diwilayah guru mengajar dengan menggunakan kelas dalam lingkungan nyata, sehingga akan membiasakan guru bekerja secara kolaboratif baik dengan guru bidang studi dan dengan guru diluar bidang studi, bahkan dengan masyarakat. Lesson Study merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana pembelajaran beserta research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai observasi dan refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan meghasilkan siswa yang berkualitas tinggi.

Lesson Study yang dalam bahasa Jepang disebut Jugyokenkyu adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru/ sekelompok guru yang bekerja sama dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama/ guru satu tingkat kelas yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari perencanaan pembelajaran yang dirancang bersama/sendiri, kemudian di observasi oleh teman guru yang lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi bersama atas hasil pengamatan yang baru saja dilakukan. Refleksi bersama merupakan diskusi oleh para pengamat dan guru pengajar untuk menyempurnakan proses pembelajaran dimana titik berat pembahasan pada bagaimana siswa belajar, kapan siswa belajar, kapan siswa mulai bosan mendapatkan pengetahuan dan kapan siswa mampu menjelaskan kepada temannya dan kapan siswa mampu mengajarkan kepada seluruh kelas. (Ridwan Johawarman, 2006).

Didalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab IV pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi siswa. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat memiliki sebuah pendekatan, metode, dan teknik-teknik tertentu yang dapat menciptakan kondisi kelas pada pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga pada akhirnya akan diperoleh kondisi kelas yang termotivasi , aktivitas yang tinggi serta hasil belajar yang memuaskan. Lesson Study dapat dijadikan jembatan untuk meniti kearah cita-cita proses pembelajaran yang ideal sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan diatas.
Mengapa Lesson Study?
Lewis (dalam Mucthar Abdul Karim, 2006) menyatakan bahwa Lesson Study dipilih dan diimplementasikan karena beberapa alasan.
Pertama, Lesson Study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas belajar dan mengajar serta pelajaran dikelas. Hal itu benar, karena :
  1. Pengembangan Lesson Study dilakukan dan didasarkan pada hasil ”sharing” pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktek dan hasil pengajaran yang dilaksanakan para guru.
  2. Penekanan mendasar pada suatu Lesson Study adalah para siswa memiliki kualitas belajar.
  3. Tujuan pelajaran dijadikan fokus dan titik perhatian utama dalam pebelajaran dikelas.
  4. Berdasarkan pengalaman riel di kelas, Lesson Study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran.
  5. Lesson Study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran.
Kedua, Lesson Study yang di desain dengan baik akan menghasilkan guru yang profesional dan inovatif. Dengan melaksanakan Lesson Study para guru dapat:
  1. Menentukan tujuan pembelajaran (lesson) satuan (unit) pelajaran, dan mata pelajaran yang efektif.
  2. Mengkaji dan meningkatkan pelajaran yang bermanfaat bagi siswa.
  3. Memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru.
  4. Menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai para siswa.
  5. Menentukan pelajaran secara kolaboratif.
  6. Mengkaji secara teliti belajar dan perilaku siswa.
  7. Mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang dapat diandalkan.
  8. Melakukan refleksi terhadap pengajaran yang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan koleganya.

Jadi, Lesson Study di pilih sebagai salah satu cara untuk meningkatkan proses pembelajaran, dimana seorang guru mengajak kerjasama guru yang lain. Kerjasama tersebut dimulai dari merancang pembelajaran, melaksanakan dan mengamati proses pembelajaran, serta melakukan diskusi/ refleksi terhadap pelajaran yang dilakukan. Istilah populer dalam Lesson study adalah plan-do-see- reflektion. Ketiga hal tersebut yang merupakan inti dari Lesson Study.

Tentang bagaimana dan hal-hal yang berhubungan dengan Lesson Study, bisa Anda download file disini.

Sumber :
http://waroeng-edukasi.blogspot.com/2009/04/lesson-study.html

Komentar