Tawaf Ifadah, Putaran Cinta di Baitullah

 "Tawaf Ifadah, Putaran Cinta di Baitullah"


Di bawah langit Makkah yang agung dan teduh,

Langkah-langkahku menyatu dalam arus yang penuh,

Tujuh putaran, bukan sekadar gerak tubuh,

Tapi gema cinta, dari hati yang rindu dan luluh.


Ka'bah berdiri teguh, saksi bisu segala tangisan,

Lidah berdzikir, hati larut dalam pengakuan,

Setiap langkahku seperti menapaki pengampunan,

Dalam peluk kasih Tuhan, penuh harapan dan kerendahan.


Air mata jatuh tanpa komando,

Bukan karena lelah, tapi karena rasa yang tak bisa kuucap penuh makna,

Begitu dekat, ya Rabb, Engkau terasa begitu nyata,

Dalam putaran ini, aku kembali—bukan hanya jasad, tapi jiwa.


Tawaf Ifadah, bukan hanya rukun,

Tapi titik balik bagi insan yang rapuh namun ingin disucikan,

Seolah Ka'bah memelukku dalam kehangatan,

Dan setiap langkah adalah janji untuk hidup dalam ketaatan.


Ya Allah, saksikanlah perjalananku yang sunyi,

Dalam lautan manusia, namun Engkau yang paling ku cari,

Semoga tawaf ini tak sekadar ritual yang terlewati,

Tapi menjadi awal cinta yang abadi, di dunia dan nanti.

Komentar